Bus Antar Kota Sepi Tampa Musik Karena Royalti

Ilustrasi foto orang lagi menumpang bus antarkota (halojawatimur.com)

HALOJAWATIMUR.COM
—  Royalti musik di Indonesia masih menimbulkan dampak nyata di lapangan meski DPR, pemerintah, LMKN, dan para pelaku musik telah sepakat soal perlunya audit keterbukaan pengelolaan royalti, sejumlah pelaku usaha memilih bersikap hati-hati menunggu kejelasan aturan.

Situasi itu terlihat pada perjalanan bus antarkota yang kini terasa sepi tanpa alunan musik. Beberapa pengelola perusahaan otobus (PO) mengungkapkan, mereka mendapat arahan internal untuk sementara menghentikan pemutaran lagu selama perjalanan. Alasannya, agar tidak menimbulkan persoalan hukum sebelum regulasi jelas diberlakukan.

Kondisi ini ternyata menimbulkan reaksi dari penumpang. Tidak sedikit yang mengeluh karena perjalanan terasa kaku tanpa musik.

“Biasanya lagu pop Indonesia atau tembang kenangan selalu menemani perjalanan. Sekarang bus jadi hening, penumpang protes, tapi kami jelaskan bahwa ini sesuai instruksi perusahaan,” ujar salah seorang kru bus.

Hal serupa dirasakan Andi (19), salah seorang penumpang. Ia mengaku lebih nyaman jika bus menyediakan hiburan musik.

“Kalau ada musik kan perjalanan panjang terasa lebih santai, nggak tegang. Saya pribadi lebih suka musik diputar dari bus, bukan dari HP penumpang,” ucapnya.

Sementara itu, sejumlah pengusaha hotel dan restoran di Jawa Timur juga masih memilih menunggu arah kebijakan lebih jelas sebelum kembali memutar musik di tempat usaha mereka.

Penulis : Afandy| Penerbit : Redaksi 

Lebih baru Lebih lama