![]() |
| GmnI bersama Dewan Kesenian Kota Probolinggo Melakukan Konsolidasi (halojawatimur.com) |
HALOJAWATIMUR.COM — Rencana Pemerintah Kota Probolinggo mengalihfungsikan Gedung Kesenian menjadi lapangan tenis menuai penolakan dari berbagai kalangan. Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) bersama Dewan Kesenian Probolinggo (Dekapro) menyatakan sikap tegas agar gedung tersebut tetap dipertahankan sebagai ruang publik bagi komunitas seni dan masyarakat, dalam konsolidasi yang digelar pada, Senin 25 Agustus 2025,
GMNI menegaskan bahwa Gedung Kesenian memiliki peran penting sebagai pusat aktivitas budaya. Mereka berkomitmen mengawal keputusan pemerintah, bahkan siap turun ke jalan jika kebijakan yang diambil justru merugikan masyarakat.
“Ini bukan hanya perkara bangunan, melainkan soal keberlanjutan budaya dan identitas warga Probolinggo. Pemerintah seharusnya lebih peka terhadap suara rakyat,” ujar Diki Wahyudi, kader GMNI.
Sementara itu, perwakilan Dekapro, Peni Priyono, menyampaikan bahwa gedung kesenian selama ini terbuka untuk semua kalangan, terutama seni tradisi. Latihan diberikan secara gratis, sementara hasil dari pertunjukan resmi masuk ke dinas kesenian. Ia menilai, jika gedung tersebut dialihfungsikan, komunitas seni akan kembali kehilangan ruang dan hanya bisa berkegiatan di pinggir jalan.
Penolakan juga datang dari kader GMNI lainnya, M. Taufik, yang menilai rencana alih fungsi ini mencederai prinsip good governance yang mengedepankan transparansi, partisipasi publik, dan akuntabilitas.
Hal senada disampaikan Ahmad Bima Setyawan. Menurutnya, alih fungsi Gedung Kesenian merupakan bentuk pengabaian terhadap ruang budaya rakyat. “Kami mendukung penuh konsolidasi Dewan Kesenian Probolinggo dan siap berdiri bersama seniman. Jika pemerintah tetap bersikeras, aksi massa adalah konsekuensi,” tegasnya.
Koalisi mahasiswa dan seniman itu menegaskan komitmennya menjaga ruang budaya dari kebijakan sepihak. Mereka berjanji akan terus berada di garda depan demi memastikan seni dan budaya tetap mendapat tempat yang layak di Kota Probolinggo.
Penulis : Afandy| Penerbit : Redaksi
