Alvi Maulana, 24, asal Labuhanbatu, Sumatera Utara, sebagai pelaku pembunuhan berencana terhadap Tiara Angelina Saraswati, 25, warga Lamongan
HALOJAWATIMUR.COM – Women’s Crisis Center (WCC) Jombang mengecam keras aksi pembunuhan disertai mutilasi yang dilakukan Alvi Maulana (24) terhadap kekasihnya, Tiara Angelina (25). Peristiwa tragis itu terjadi di sebuah rumah kos kawasan Lidah Wetan, Surabaya, pada Minggu (31/8/2025).
Direktur WCC Jombang, Ana Abdillah, menilai kematian Tiara termasuk kategori femisida, yakni pembunuhan terhadap perempuan yang berakar pada ketidaksetaraan relasi kuasa antara laki-laki dan perempuan.
“Kasus ini tidak bisa dilihat sekadar tindak kriminal brutal, melainkan bentuk femisida,” tegas Ana, Selasa (9/9/2025).
Menurutnya, hubungan tanpa ikatan pernikahan yang tidak sehat kerap menempatkan perempuan dalam posisi rawan. Situasi itu membuat mereka lebih mudah mengalami pengendalian, kecemburuan, hingga kekerasan yang berujung fatal.
“Tindakan mutilasi yang dilakukan pelaku bukan sekadar luapan emosi. Itu adalah manifestasi ekstrem dari keinginan untuk mendominasi, merendahkan, sekaligus menghapus eksistensi korban,” lanjutnya.
Ana meminta aparat penegak hukum agar tidak hanya fokus pada motif sesaat, tetapi juga mempertimbangkan faktor relasi gender. Dengan begitu, upaya perlindungan bagi perempuan bisa lebih kuat dan pencegahan kasus serupa dapat dilakukan.
Sebelumnya, jajaran Polres Mojokerto berhasil mengungkap kasus mutilasi ini setelah menemukan potongan tubuh korban yang tercecer di kawasan hutan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (6/9/2025).
Kapolres Mojokerto, AKBP Irham Kustarto, menjelaskan bahwa pelaku adalah kekasih korban sendiri, warga asal Labuhan Batu, Sumatera Utara. Sementara Tiara diketahui berasal dari Desa Made, Lamongan.
Keduanya diketahui tinggal bersama di rumah kos Surabaya meski belum menikah secara sah. Dari hasil pemeriksaan, Alvi mengaku nekat membunuh karena merasa tertekan akibat sering dimarahi dan terbebani tuntutan ekonomi dari korban.
“Motif utama tersangka dilatarbelakangi kekesalan mendalam akibat tekanan dalam hubungan yang tidak sehat, mulai dari masalah ekonomi hingga pertengkaran sehari-hari,” jelas AKBP Irham saat konferensi pers di Mapolres Mojokerto, Senin (8/9/2025).
Penulis : Afandy | Penerbit : Redaksi