![]() |
Ilustrasi foto IA Gerhana Bulan Total (halojawatimur.com) |
Gerhana bulan terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada tepat pada satu garis lurus. Dalam fase total, Bulan akan masuk sepenuhnya ke bayangan inti (umbra) Bumi. Meski demikian, Bulan tidak akan hilang dari pandangan, melainkan tampak berwarna kemerahan akibat proses hamburan cahaya di atmosfer Bumi.
BMKG merinci, proses gerhana bulan kali ini akan berlangsung dalam beberapa tahapan sesuai zona waktu Indonesia:
Waktu Indonesia Barat (WIB)
Awal penumbra: 7 September 22.26
Puncak gerhana: 8 September 01.11
Akhir penumbra: 8 September 03.56
Waktu Indonesia Tengah (WITA)
Awal penumbra: 7 September 23.26
Puncak gerhana: 8 September 02.11
Akhir penumbra: 8 September 04.56
Waktu Indonesia Timur (WIT)
Awal penumbra: 8 September 00.26
Puncak gerhana: 8 September 03.11
Akhir penumbra: 8 September 05.56
Secara keseluruhan, gerhana bulan kali ini akan berlangsung selama 5 jam 26 menit 39 detik, dengan fase totalitas—saat Bulan tampak merah—berlangsung selama 1 jam 22 menit 6 detik.
BMKG juga memastikan akan menggelar pengamatan resmi dari Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, dan Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Namun, masyarakat umum tetap bisa menikmatinya langsung dengan mata telanjang tanpa peralatan khusus, asalkan kondisi langit cerah dan bebas polusi cahaya.
Fenomena ini menjadi momen berharga untuk diamati, sekaligus sarana edukasi bagi masyarakat tentang bagaimana interaksi antara Bumi, Bulan, dan Matahari menghasilkan peristiwa astronomi yang menakjubkan.
Penulis : Afandy| Penerbit : Redaksi