Jakarta – Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Kepolisian Republik Indonesia (Polri) pada tahun 2025 menunjukkan hasil yang beragam berdasarkan sejumlah survei dari lembaga berbeda.
Survei Litbang Kompas yang dirilis pada 24 Januari 2025 mencatat citra positif Polri berada di angka 65,7 persen. Meski tergolong cukup tinggi, posisi ini masih menempatkan Polri sebagai lembaga negara dengan citra positif terendah dibanding lembaga lainnya, seperti DPR (67 persen) dan KPK (72,6 persen).
Sementara itu, hasil survei Indikator Politik Indonesia pada periode yang sama dalam evaluasi 100 Hari Presiden menunjukkan 69 persen responden menyatakan masih percaya pada institusi Polri. Angka ini relatif stabil pada survei Mei 2025, di mana 67 persen masyarakat mengaku puas terhadap kinerja Polri dalam menangani kasus premanisme di lingkungan tempat tinggal mereka.
Namun, temuan berbeda datang dari Civil Society for Police Watch (CSPW). Survei yang dilakukan pada 1–7 Februari 2025 mencatat bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap Polri hanya mencapai 48,1 persen, terdiri dari 3,1 persen sangat percaya, 16,3 persen percaya, dan 28,7 persen cukup percaya. Kepuasan terhadap kinerja Polri secara keseluruhan dalam survei ini bahkan hanya berada di angka 45,9 persen.
Perbedaan hasil survei ini dinilai wajar mengingat fokus, metode, dan sampel responden yang digunakan oleh masing-masing lembaga bervariasi. Kendati demikian, data tersebut mengindikasikan bahwa Polri masih memiliki pekerjaan rumah besar dalam memperbaiki citra dan meningkatkan kepercayaan publik, terutama di tengah sorotan terhadap profesionalisme dan transparansi penegakan hukum.
Pengamat kepolisian menilai, konsistensi dalam pelayanan, pemberantasan korupsi, serta penegakan hukum yang adil menjadi kunci untuk memperkuat kepercayaan masyarakat di tahun-tahun mendatang.
Penulis : Afandy | Penerbit : Redaksi
